Jumat, 23 April 2010

Roket Cuka

[oleh: Eko Widiatmoko, alumni Fisika ITB]
Dengan peralatan sederhana, menerbangkan botol setinggi 20 meter.
Masih ingat roket air? Ini adalah salah satu variasinya.
Roket air adalah botol plastik yang berisi air, lalu diisi gas sebanyak-banyaknya sampai tekanan tertentu. Kemudian botol dilepaskan dari alat pemegangnya sehingga tekanan gas mendorong air ke bawah dan botol ke atas. Dengan tekanan yang cukup, ketinggian 100 meter tidak mustahil dicapai.
Bagaimana rumusnya? Ada hubungannya dengan berat kosong botol, jumlah air, volume gas, tekanan gas, diameter botol, diameter mulut botol.
Untuk membangun roket air dan peluncurnya, diperlukan pipa paralon, pentil ban, pompa, mekanisme penyumbat, pemegang, dsb. Dengan menggunakan cuka, peralatan ini dapat disederhanakan.
Bahan-bahan untuk membuat roket cuka:
  • Botol plastik 600 ml, bisa lebih atau kurang, silakan dicoba.
  • Cuka makan atau cuka 95% dari toko kimia.
  • Soda kue. Bukan baking powder, tapi baking soda. Ini berarti NaHCO3 (natrium bikarbonat).
  • Sumbat yang dapat menutup mulut botol dengan kuat, misalnya gabus atau tutup rol film.
  • Tisu.
  • Banyak air untuk membilas tumpahan cuka.
  • Sukarelawan.
Untuk membuat roket cuka, pertama-tama diasumsikan botolnya bervolume 600 ml dan cukanya 95%. Ambil 50 ml cuka, encerkan sampai 200 ml, masukkan dalam botol. Ambil soda kue satu sendok makan, bungkus tisu satu atau dua lapis. Yang penting bisa dipegang dan air tetap bisa merembes. Pegang botol miring 70 derajat dari tegak, masukkan gumpalan tisu bersoda kue, lalu langsung tutup dengan sumbat. Kocok botol lalu langsung taruh dengan mulutnya di bawah. (Asumsi: botolnya bisa ditaruh dengan stabil pada posisi ini)
Jika bahannya cukup, seharusnya timbul gelembung gas pada tahap ini. Jika menggunakan cuka makan, tentunya gunakan lebih banyak dan jangan diencerkan. Selanjutnya tinggal menunggu tekanan gas di dalamnya cukup besar sehingga… sumbat tidak kuat menahan, dan roketnya meluncur. Kalau sudah 1 menit dan tidak terjadi apa-apa, coba dikocok lagi. Biasanya roketnya akan meluncur di tangan. (gunakan sukarelawan :)" class="wp-smiley" title=">:)" width="18" height="18"> )
Apa yang terjadi?
Reaksi: soda kue + asam cuka → asam karbonat + garam natrium asetat
Asam karbonat (H2CO3) tidak bisa ada dalam konsentrasi besar, karena ada reaksi kesetimbangan
Asam karbonat ↔ karbon dioksida + air
Jadi, timbul gas karbon dioksida. Jumlahnya bisa dihitung. Tekanannya juga. (silakan dihitung sendiri :-b ).
Ini mengingatkan akan apa yang terjadi jika tablet effervescent (gimana tulisannya sih? :-? ) dilarutkan dalam air. Reaksi yang terjadi mirip. Sebenarnya, cuka dan soda kue bisa diganti dengan beberapa tablet seperti ini. Asal jumlah dan uangnya cukup :D , gas yang dihasilkan juga cukup untuk melontarkan roket.
Untuk percobaan lebih lanjut, volume air, jumlah cuka dan soda kue dapat diubah-ubah. Cuka bisa diganti asam lain seperti HCl atau asam sulfat, tentunya dengan jumlah yang tepat, tapi soda kue tidak bisa diganti dengan soda lain. Reaksi yang menghasilkan gas bisa diganti, misalnya NH4Cl (amonium klorida) + NaOH (soda api) menghasilkan gas amoniak (bau pesing :-& ) + garam NaCl. Atau adakah reaksi yang menghasilkan gas SO2 atau H2S (bau belerang gunung api dan bau kentut :-& :-& )? Mungkin juga H2O2 menghasilkan oksigen dengan pereaksi tertentu. Tanyakan ahli kimia. :D
» ROKET RANJAU CUKA
Dengan sedikit perubahan, roket cuka dapat dimodifikasi menjadi ranjau cuka. Caranya, masukkan cuka dengan konsentrasi agak tinggi dalam air setengah botol dan soda kue 2-3 sendok makan. Pasang sekrup gantungan pada sisi gabus yang masuk ke dalam botol, atau apapun untuk menahan gumpalan tisu pada gabus sehingga tidak jatuh ke cairan. Pasang gabus. Taruh botol dalam posisi tegak sehingga gumpalan tisu menggantung pada gabus, siap bereaksi jika ada yang membalik botolnya. Untuk mengundang perhatian korban, pasang tulisan seperti ini:
Selamat mencoba! :-b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar